NEWS UPDATE

BERITA TERBARU

Magnesium dan K2 membantu Penyerapan Kalsium ke Tulang


Magnesium dan K2 membantu Penyerapan Kalsium ke Tulang

Osteoporosis atau yang dikenal dengan sebutan “tulang keropos” merupakan suatu gangguan metabolisme tulang yang ditandai oleh penurunan kepadatan tulang dan kerusakan struktur tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko patah tulang.
 
Secara global, dalam catatan WHO, osteoporosis masuk dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama dunia, di mana + 200 juta pasien di seluruh dunia menderita osteoporosis. Di Indonesia, tercatat sebanyak 19,7% populasi lansia (3,6 juta orang lansia) mengalami osteoporosis, dan diketahui sekitar 70% populasi usia >50 tahun (41,8% laki-laki, 90% wanita) sudah mulai mengalami osteoporosis. Osteoporosis disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti usia, kurangnya aktivitas fisik, defisiensi kalsium, defisiensi vitamin D, kebiasaan minum alkohol dan merokok.
 
Magnesium dan K2 membantu Penyerapan Kalsium ke Tulang
 
Osteoporosis atau yang dikenal dengan sebutan “tulang keropos” merupakan suatu gangguan metabolisme tulang yang ditandai oleh penurunan kepadatan tulang dan kerusakan struktur tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko patah tulang.
 
Secara global, dalam catatan WHO, osteoporosis masuk dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama dunia, di mana + 200 juta pasien di seluruh dunia menderita osteoporosis. Di Indonesia, tercatat sebanyak 19,7% populasi lansia (3,6 juta orang lansia) mengalami osteoporosis, dan diketahui sekitar 70% populasi usia >50 tahun (41,8% laki-laki, 90% wanita) sudah mulai mengalami osteoporosis. Osteoporosis disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti usia, kurangnya aktivitas fisik, defisiensi kalsium, defisiensi vitamin D, kebiasaan minum alkohol dan merokok.
 
Kalsium merupakan mineral yang penting dan diperlukan (esensial) untuk menunjang fungsi utama tulang kerangka tubuh (termasuk tangan dan kaki), jantung, hormon dan sistem saraf manusia. Hampir 99% total kalsium terdapat pada tulang, berfungsi sebagai komponen utama tulang, untuk kekuatan, pertumbuhan dan kepadatan tulang, serta kontraksi otot sekitar tulang, guna mendukung pergerakan tubuh yang optimal.
 
Apakah dengan kalsium saja sudah cukup untuk memelihara kekuatan dan kepadatan tulang? Menurut studi ilmiah oleh Buchowski MS tahun 2015, dijelaskan bahwa kalsium bisa diperoleh dari sumber makanan (misal: sayuran kol, brokoli, kembangkol, pakcoy, telur, ikan salmon, tuna, gurita, kacang almond dan susu) yang hanya mengandung 1-7% kalsium, dan suplemen kalsium yang daya serap kalsium ke tulangnya hanya 20-40%. Dengan demikian, kebutuhan harian minimal 50% kalsium di tulang hanya dapat terpenuhi jika mengonsumsi harian suplemen kalsium dosis tinggi.
 
Suplemen kalsium dosis tinggi >1000 mg/hari berisiko meningkatkan risiko gangguan irama jantung dan pembuluh darah, serta memberikan efek samping pencernaan (misal: sembelit dan kembung). Oleh karena itu, diperlukan kombinasi mineral Magnesium dan vitamin K2 untuk meningkatkan penyerapan kalsium dosis rendah di tulang.
 
Apa fungsi Magnesium dan K2 pada penyerapan kalsium di tulang? 
 
1. Magnesium
Mineral terbesar ke-4 setelah kalsium, kalium dan natrium. 60% magnesium terdapat pada tulang dan gigi. Magnesium dibutuhkan untuk menghambat pengeluaran kalsium dari tubuh, dan mengaktivasi vitamin D sehingga metabolisme dan penyerapan kalsium di tulang menjadi optimal. Selain itu, Magnesium berperan dalam pembentukan tulang dengan merangsang pertumbuhan osteoblast (cikal bakal tulang).
 
2. K2
Jenis vitamin K yang berperan mengaktifkan osteocalcin sehingga osteocalcin mampu mengambil kalsium dari sirkulasi darah dan dilekatkan ke matriks tulang, sehingga kalsium yang terserap ke tulang lebih optimal dan kepadatan tulang tetap terjaga atau terperbaiki.
 
Lalu bagaimana cara mencegah Osteoporosis sejak dini? Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah Osteoporosis sejak dini adalah sebagai berikut:
  • Konsumsi makanan yang mengandung kalsium, magnesium dan K2 setiap hari
  • Optimalkan kebutuhan harian dan daya serap kalsium di tulang, dengan konsumsi suplemen tulang kombinasi kalsium, magnesium dan K2 setiap hari
  • Hindari/kurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol
  • Lakukan pemeriksaan skrining osteoporosis sejak dini, mulai usia 50 tahun baik pria ataupun wanita, atau usia dewasa (>20 tahun) yang memiliki riwayat jatuh/patah tulang, riwayat konsumsi obat kortikosteroid jangka panjang, riwayat defisiensi vitamin D.
  • Lakukan olahraga yang melatih kekuatan dan menjaga kepadatan tulang (minimal 3x/seminggu), seperti berjalan kaki, berenang, dan bersepeda. Durasi olahraga 20-60 menit per kali.

 

Referensi :
  1. Widarsa IKT, Darwata IW, Sarmadi M, Rachmanu MJ, Juwita DAPR, Pradnyawati LG et al. Association between osteoporosis and age, physical activity and obesity in elderly of tulikup village, gianyar. WMJ. 2018;3(2):2527-4627.
  2. Ibrahim S, Suryaningsi D. Early detection osteoporosis risk factors of women age more than 50 years in kota gorontalo. Jambura Journal of Health Sciences and Research. 2022;4(1).
  3. Shlisky J, Mandlik R, Askari S, Abrams S, Belizan JM, Bourassa MW et al. Calcium deficiency worldwide: Prevalence of inadequate intakes and associated health outcomes. Ann. N.Y. Acad. Sci. 2022;1512:10–28.
  4. Maciej S. Buchowski, CHAPTER 1:Calcium in the Context of Dietary Sources and Metabolism , in Calcium: Chemistry, Analysis, Function and Effects. 2015:3-20.
  5. Uwitonze AM, Razzaque MS. Role of magnesium in vitamin D activation and function. J Am Osteopath Assoc. 2018;118(3):181-189.
  6. Groenendijk I, Delft Mv, Versloot P, Loon LJCv, Groot CPGM. Impact of magnesium on bone health in older adults: A systematic review and meta-analysis. Bone. 2022;154:116233.
  7. Maresz K. Proper calcium use: Vitamin K2 as a promoter of bone and cardiovascular health. Integrative Medicine. 2015; 14(1).
  8. Setyohadi B, Hutagalung EU, Adam JMF, Suryaatmadja M, Budiparama NC, Jatim SANM et al. Summary of the Indonesian guidelines for diagnosis and management of osteoporosis. Asean Endocrine Journal. 2012;27(2).

Magnesium and K2 Help Calcium Absorption into the Bones


Magnesium and K2 Help Calcium Absorption into the Bones

Osteoporosis, also known as “porous bones,” is a bone metabolism disorder characterized by decreased bone density and structural damage, making the bones more fragile. This can increase the risk of fractures.
 
Globally, according to WHO records, osteoporosis is included in the list of the world’s top 10 major degenerative diseases, with more than 200 million patients worldwide suffering from it. In Indonesia, 19.7% of the elderly population (3.6 million elderly individuals) are recorded as having osteoporosis, and it is known that around 70% of people aged >50 years (41.8% men, 90% women) have already begun experiencing osteoporosis. Osteoporosis is caused by several risk factors such as age, lack of physical activity, calcium deficiency, vitamin D deficiency, alcohol consumption, and smoking habits.
 
Magnesium and K2 Help Calcium Absorption into the Bones
 
Osteoporosis, also known as “porous bones,” is a bone metabolism disorder characterized by decreased bone density and structural damage, making the bones more fragile. This can increase the risk of fractures.
 
Globally, according to WHO records, osteoporosis is included in the list of the world’s top 10 major degenerative diseases, with more than 200 million patients worldwide suffering from it. In Indonesia, 19.7% of the elderly population (3.6 million elderly individuals) are recorded as having osteoporosis, and it is known that around 70% of people aged >50 years (41.8% men, 90% women) have already begun experiencing osteoporosis. Osteoporosis is caused by several risk factors such as age, lack of physical activity, calcium deficiency, vitamin D deficiency, alcohol consumption, and smoking habits.
 
Calcium is an essential mineral needed to support the primary functions of the body's skeletal system (including arms and legs), the heart, hormones, and the human nervous system. Almost 99% of total calcium is found in the bones, functioning as the main component for bone strength, growth, and density, as well as muscle contraction around the bones to support optimal body movement.
 
Is calcium alone sufficient to maintain bone strength and density? According to a scientific study by Buchowski MS in 2015, it is explained that calcium can be obtained from food sources (e.g., cabbage, broccoli, cauliflower, bok choy, eggs, salmon, tuna, octopus, almonds, and milk) which contain only 1–7% calcium, and from calcium supplements, where calcium absorption into the bones is only 20–40%. Therefore, the minimum daily need of 50% calcium in the bones can only be met by consuming high-dose calcium supplements daily.
 
High-dose calcium supplements >1000 mg/day carry the risk of increasing irregular heartbeat and blood vessel disorders, as well as causing digestive side effects (e.g., constipation and bloating). Therefore, a combination of magnesium and vitamin K2 is needed to increase the absorption of low-dose calcium into the bones.
 
What is the function of Magnesium and K2 in calcium absorption in the bones?
 
1. Magnesium
The fourth-largest mineral after calcium, potassium, and sodium. Sixty percent of magnesium is found in the bones and teeth. Magnesium is needed to inhibit the excretion of calcium from the body and to activate vitamin D so that calcium metabolism and absorption in the bones become optimal. In addition, magnesium plays a role in bone formation by stimulating the growth of osteoblasts (bone precursors).
 
2. K2
A form of vitamin K that activates osteocalcin, enabling osteocalcin to draw calcium from the bloodstream and bind it to the bone matrix, so calcium absorbed into the bones becomes more optimal and bone density is maintained or improved.
 
How can osteoporosis be prevented early? Several things that can be done to prevent osteoporosis early include:
  • Consume foods containing calcium, magnesium, and K2 daily
  • Optimize daily calcium needs and absorption in the bones by consuming bone supplements containing calcium, magnesium, and K2 every day
  • Avoid/reduce smoking and alcohol consumption
  • Undergo early osteoporosis screening starting at age 50 for both men and women, or at adult age (>20 years) for those with a history of falls/fractures, long-term corticosteroid use, or vitamin D deficiency
  • LEngage in exercises that strengthen and maintain bone density (at least 3 times a week), such as walking, swimming, and cycling. Exercise duration is 20–60 minutes each session.

 

Reference :
  1. Widarsa IKT, Darwata IW, Sarmadi M, Rachmanu MJ, Juwita DAPR, Pradnyawati LG et al. Association between osteoporosis and age, physical activity and obesity in elderly of tulikup village, gianyar. WMJ. 2018;3(2):2527-4627.
  2. Ibrahim S, Suryaningsi D. Early detection osteoporosis risk factors of women age more than 50 years in kota gorontalo. Jambura Journal of Health Sciences and Research. 2022;4(1).
  3. Shlisky J, Mandlik R, Askari S, Abrams S, Belizan JM, Bourassa MW et al. Calcium deficiency worldwide: Prevalence of inadequate intakes and associated health outcomes. Ann. N.Y. Acad. Sci. 2022;1512:10–28.
  4. Maciej S. Buchowski, CHAPTER 1:Calcium in the Context of Dietary Sources and Metabolism , in Calcium: Chemistry, Analysis, Function and Effects. 2015:3-20.
  5. Uwitonze AM, Razzaque MS. Role of magnesium in vitamin D activation and function. J Am Osteopath Assoc. 2018;118(3):181-189.
  6. Groenendijk I, Delft Mv, Versloot P, Loon LJCv, Groot CPGM. Impact of magnesium on bone health in older adults: A systematic review and meta-analysis. Bone. 2022;154:116233.
  7. Maresz K. Proper calcium use: Vitamin K2 as a promoter of bone and cardiovascular health. Integrative Medicine. 2015; 14(1).
  8. Setyohadi B, Hutagalung EU, Adam JMF, Suryaatmadja M, Budiparama NC, Jatim SANM et al. Summary of the Indonesian guidelines for diagnosis and management of osteoporosis. Asean Endocrine Journal. 2012;27(2).