NEWS UPDATE

BERITA TERBARU

Fungsional Pangan Pasar Global


Perkembangan berdasarkan data dari Freedonia, Chris Lee mengungkapkan bahwa permintaan nutraceutical ingredients diprediksi meningkat sebesar 7,2% setiap tahunnya.  Diperkirakan pada 2017 akan mencapai angka USD 30 miliar.  Ingridien tersebut digunakan untuk memproduksi produk akhir dengan total nilai sebesar USD 369 miliar.  “Pertumbuhan ini utamanya datang dari emerging market, seperti Brazil, Cina, India, Meksiko, dan Turki.  Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan jumlah kelas menengah dengan disposable income yang lebih tinggi untuk membeli produk premium,” kata Chris.  Jika permintaan di emerging market terus tumbuh.

untuk produk kesehatan secara umum, maka dorongan inovasi di pasar negara maju –seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat agak berbeda.  Di negara tersebut inovasi lebih menekankan pada manfaat kesehatan secara khusus.


Pada 2013, berdasarkan data dari Innova Market Insights, secara global terdapat 42% produk yang diluncurkan dengan memberikan klaim kesehatan.  “Ini membuktikan bahwa terdapat peluang besar yang ditawarkan oleh industri.” Industri terus tumbuh untuk menarik konsumen baru, baik dari negara sedang atau telah berkembang. Walau laju pertumbuhan di negara telah berkembang mungkin lebih lambat.  Namun bukan berarti pasar tersebut telah menunjukkan kejenuhan.  Justru pangan fungsional akan memasuki fase baru, ke arah yang lebih sophisticated dan spesifik

Chris berpendapat, bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pasar pangan fungsional.  Pertama adalah semakin pedulinya konsumen terhadap pengaruh kesehatan dan diet. Belum lagi dengan kondisi makro yang terkait dengan meningkatnya populasi aging dan obesitas, yang kemudian memicu terjadinya beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan penglihatan, diabetes, penyakit kardiovaskuler, serta lainnya.  “Kesemuanya itu memberikan tantangan bagi semua penyedia produk dan jasa kesehatan,” tutur Chris.  Munculnya pangan fungsional merupakan salah satu respon terhadap kondisi tersebut.  Ingridien fungsional, seperti omega 3, terus menunjukkan performa yang baik dan menjadi bagian penting dalam pengembangan produk baru. Selain itu, penelitian kearah personalized nutrition, teknologi nano, dan epigenetic memberikan peluang baru dalam inovasi pangan fungsional.

Lebih lanjut Chris mengemukakan, berdasarkan data dari Euromonitor, infant formula menjadi produk dengan pertumbuhan paling pesat. Produk tersebut secara global mencatatkan angka penjualan mencapai USD 5 miliar pada 2013. Asia, terutama Cina, adalah sumber utama pertumbuhan produk tersebut. Sementara itu untuk kategori dewasa, produk dengan klaim terkait dengan energi juga cukup populer dan Asia kembali menjadi pasar besar untuk produk ini. Sedangkan omega 3 menjadi ingridien populer yang telah diakui manfaatnya oleh konsumen. “Ke depannya, diharapkan inovasi terus berlanjut pada beberapa kategori, termasuk produk untuk lanjut usia, beauty from within, serta energy and sports nutrition,” ujar Chris. Beberapa tahun ke depan akan menjadi masa yang cukup menarik bagi industri pangan fungsional.

Pasar Asia dan Indonesia cukup penting
Pasar Asia, khususnya Indonesia, memiliki posisi yang penting bagi pengembangan produk pangan fungsional. Hal ini ditandai dengan penyelenggaraan pameran-pameran yang cukup sukses di kawasan tersebut. “Masih banyak konsumen Asia yang belum menikmati produk pangan fungsional. Keadaan ini bisa memberikan peluang yang potensial bagi industri pangan,” ungkap Chris.

Khusus untuk Indonesia, Chris menjelaskan bahwa data dari Euromonitor menunjukkan bahwa produk pangan fungsional atau terfortifikasi paling populer. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa konsumen lebih memilih produk yang memberikan manfaat bagi kesehatan dan bernilai dari pada produk yang murah, tapi kurang bermanfaat. “Penelitian tersebut memberikan sinyal, bahwa pasar Indonesia telah matang dan memberikan peluang bagi produsen, baik lokal maupun internasional,” tutur Chris. Dia juga mengingatkan bahwa halal juga memiliki peranan penting untuk keberhasilan di pasar Indonesia. “Pangan fungsional yang halal mempunyai peluang   pertumbuhan yang lebih baik.”

Selain halal, regulasi juga menjadi perhatian. Apalagi setiap negara memiliki regulasi lokal yang berbeda. Hal ini penting untuk melakukan ekspor-impor produk pangan. Di ASEAN, melalui AFBA (ASEAN Food and Beverage Alliance), kini sedang diupayakan untuk melakukan harmonisasi peraturan.  Sehingga diharapkan, technical barrier to trade dapat diminimalkan. Jika hal tersebut tercapai, industri pangan dapat melakukan perdagangan antar negara ASEAN secara lebih ekonomis.

 

Global Functional Food Market


Based on developments from Freedonia data, Chris Lee revealed that demand for nutraceutical ingredients is predicted to increase by 7.2% annually. It is estimated that in 2017 it will reach USD 30 billion. These ingredients are used to produce finished products with a total value of USD 369 billion. “This growth mainly comes from emerging markets, such as Brazil, China, India, Mexico, and Turkey. This condition is driven by the growing middle class with higher disposable income to purchase premium products,” said Chris. If demand in emerging markets continues to grow.

For health products in general, the push for innovation in developed markets—such as Western Europe and the United States—is somewhat different. In those countries, innovation places more emphasis on specific health benefits.

In 2013, based on data from Innova Market Insights, globally 42% of products launched carried health claims. “This proves that there are major opportunities offered by the industry.” The industry continues to grow to attract new consumers, both from developing and developed countries. Although growth rates in developed countries may be slower. However, this does not mean that the market has shown saturation. In fact, functional foods are entering a new phase, moving toward a more sophisticated and specific direction

Chris believes that several factors influence the growth of the functional food market. The first is the increasing awareness of consumers about health impacts and diet. Not to mention macro conditions related to the growing aging population and obesity, which in turn trigger several health problems, such as vision impairment, diabetes, cardiovascular disease, and others. “All of these create challenges for all providers of health products and services,” said Chris. The emergence of functional foods is one of the responses to these conditions. Functional ingredients such as omega-3 continue to show strong performance and have become an important part of new product development. In addition, research toward personalized nutrition, nanotechnology, and epigenetics provides new opportunities for innovation in functional foods.

Furthermore, Chris explained that based on data from Euromonitor, infant formula is the fastest-growing product. Globally, the product recorded sales of USD 5 billion in 2013. Asia, particularly China, is the main source of growth for this product. Meanwhile, in the adult category, products with claims related to energy are also quite popular, and Asia again becomes a large market for these products. Meanwhile, omega-3 remains a popular ingredient whose benefits are widely recognized by consumers. “In the future, innovation is expected to continue in several categories, including products for the elderly, beauty from within, and energy and sports nutrition,” said Chris. The next few years will be an interesting period for the functional food industry.

The Asian and Indonesian Markets Are Quite Important
The Asian market, especially Indonesia, has an important position for the development of functional food products. This is indicated by the successful organization of several exhibitions in the region. “There are still many Asian consumers who have not enjoyed functional food products. This situation could present potential opportunities for the food industry,” said Chris.

Specifically for Indonesia, Chris explained that data from Euromonitor shows that functional or fortified food products are the most popular. The study also notes that consumers prefer products that provide health benefits and value rather than cheaper products with fewer benefits. “The study signals that the Indonesian market has matured and presents opportunities for both local and international producers,” said Chris. He also reminded that halal plays an important role in succeeding in the Indonesian market. “Halal functional foods have better growth opportunities

Aside from halal, regulations are also a concern—especially since each country has different local regulations. This is important for exporting and importing food products. In ASEAN, through AFBA (ASEAN Food and Beverage Alliance), efforts are underway to harmonize regulations. It is expected that technical barriers to trade can be minimized. If this is achieved, the food industry will be able to conduct trade among ASEAN countries more economically